Minggu, 14 Desember 2014

Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan



Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
Selain merupakan sasaran pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama.
Di negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang. Akibatnya, banyak negara yang sebelumnya mengarahkan perhatian terhadap pendidikan universitas, secara diam-diam mengalihkan sasarannya.
Helen Callaway, seorang ahli antropologi Amerika yang mempelajari masayakat buta huruf, menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang pemisah antara pria dan wanita. Hampir di mana-mana pria diberikan prioritas untuk pendidikan umum dan latihan-latihan teknis. Mereka adalah orang-orang yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia. Sebaliknya pengetahuan dunia ditekan secara tajam pada tingkat yang terbawah.
Pertambahan penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin.
Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini.Pertambahan penduduk yang cepat menghambat program-program perluasan pendidikan, juga mengarah pada aptisme di dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.Kita sudah mengutip artikel di atas, sekarang saatnya saya membahas pendapat saya sendiri mengenai pertumbuhan penduduk san tingkat pendidikan. Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan sangat berhubungan erat. Dengan banyaknya penduduk, mak banyak pula anak-anak yang harus tertampung di lembaga pendidikan seperti SD, SPM, SMA, dan lain-lain. Tapi sayangnya, perebutan bangku sekolah lagi-lagi dimenangkan oleh “si kaya”. Karena pihak sekolah lebih mendahulukan kepentingannya dari pada kepentingan masa depan anak Indonesia.Padahal pertumbuhan penduduk biasanya erat dengan pemukiman padat penduduk yang kelas ekonominya menengah ke bawah. Anak-anak ini pun kalah saing untuk bisa mendapatkan bangku sekolah. Alhasil merekapun tidak dapat merasakan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan. Maka yang miskin menjadi bodoh dan mereka tidak akan berkembang. Di sini peran pemerintah yang paling penting. Bagaimana mengelola lembaga pendidikan dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak bangsa.
Dengan bertambahnya penduduk, maka lembaga pendidikan juga harus ditambah. Serta tidak lupa memperhatikan fasilitas dan biaya pendidikan bagi anak yang kurang mampu, supaya semua anak Indonesia mendapat pendidikan yang layak dan bisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas.


Sumber :
 http://next-timexxxx.blogspot.com/2010/08/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat.html
 http://almasdi.unri.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&  id=82:artikel2011&catid=25:the-project

Tidak ada komentar:

Posting Komentar