Pencemaran Lingkungan Berupa Limbah Akibat Dari
Pembangunan Industri
BERIKUT
DIBAWAH INI ULASAN SINGKAT MENGENAI TOPIK DIATAS YANG DIPEROLEH DARI BEBERAPA
SUMBER :
1. Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan
Industri.
Pembangunan di sektor dunia Industri merupakan
cara yang tepat dalam menaggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Melalui
pembangunan proyek industri pemerintah dan para pengusaha mampu mempekerjakan
rakyat yang memiliki potensi baik. Hal ini juga dapat meningkatan perekonomian
negara karena dengan proyek industri maka negara dapat mengurangi barang-barang
import. Dunia Industri juga dapat mengajarkan dan mendidik bangsa agar menjadi
bangsa yang produktif, inovatif dan kreatif sehingga dalam beberapa tahun
bangsa kita bisa menghilangkan sifat konsumtif.
Meskipun memiliki dampak positif yang besar bagi bangsa dan negara namun
pembangunan proyek industri sering kali menyebabkan kasus-kasus pencemaran yang
jelas-jelas merusak lingkungan. Banyak proyek-proyek pembangunan industri
maupun kegiatan produksi yang ada didalamnya tidak memenuhi dan menaati kaidah
lingkungan hidup. Sehingga lingkungan sekitar pabrik industri mengalami
pencemaran tanah, air dan udara. Hal ini tentu saja mengakibatkan gangguan
kesehatan bagi masyarakat sekitar pabrik. Banyak penyakit-penyakit kulit,
gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan yang menyerang warga sekitar.
Kasus pencemaran lingkungan akibat industri perlu mendapat perhatian lebih dari
pemerintah. Walaupun sudah ditetapkannya peraturan perundangan tentang hal ini
namun masih banyak saja para pengawas dan pelaksana peraturan yang tidak
menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka dengan mudah menerima uang suapan dan
membiarkan pabrik-pabrik yang membuang limbahnya ke daerah pemukiman warga.
Kasus pencemaran udara yang terjadi akibat industri diakibatkan oleh pembuangan
gas pembakaran mesin diesel dan gas sisa produksi yang dibuang melalui cerobong
asap, namun dalam kasus ini cerobong asap yang dipergunakan sebagai saluran
pembuangan sekaligus penyaringan udara sisa sebelum dibuang tidak memiliki
spesifikasi yang baik dalam mengurangi polusi. Selain itu ketinggian dan
kemiringan cerobong asap juga harus ideal sehingga udara sisa yang dibuang
tidak mengenai lingkunngan tempat tinggal warga.
Berbeda dengan kasus pencemaran udara, pencemaran air dan tanah dipengaruhi
oleh pembuangan limbah yang dibuang ke sungai atau saluran air warga.
Pencemaran ini diakibatkan juga oleh pengolahan dan sterilisasi limbah yang
kurang baik sehinngga limbah yang dibuang ke sungai masih menggandung
bahan-bahan logam maupun organik yang berbahaya. Bahan-bahan ini bukan hanya
menggangu kesehatan warga namun juga dapat menganggu populasi hewan dan
tumbuhan air serta dapat menyebabkan mutasi.
B. Keracunan Bahan Organis Pada Industrilisasi.
B. Keracunan Bahan Organis Pada Industrilisasi.
Pada pembangunan industri sering menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses produksi.
Bahan-bahan kimia ini sering sekali mengakibatkan keracunan bagi orang yang
tidak sengaja mengenainya. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain HCl, H2S
H2SO4, HNO3. Bahan tersebut biasa digunakan dalam melarutkan cat, vernis,
lemak, oli dan karet. Bahan-bahan diatas ada yang bersifat basa dan asam.
Umunya bahan-bahan ini sering mengakibatkan gangguan pernapasan dan iritasi
pada kulit karena sifat asam yang terkandung dalam bahan tersebut.
Jika limbah dari bahan-bahan korosif tersebut mencemari lingkungan dan tidak
sengaja dikonsumsi warga maka dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan kulit, mata dan organ tubuh terutama hati dan ginjal. Bahan-
bahan tersebut juga dapat mengakibatkan kebutaan dan hilangnya kesadaran atau
pingsan bila terkena dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang sedikit.
Maka dari itu kita perlu mengolah bahan-bahan berbahaya tersebut dengan bijak
agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Dampak
limbah
Penanganan
limbah masih dilakukan secara konvensional belum dapat mengendalikan limbah
yang ada. Limbah yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai
permasalahan kesehatan. Polusi bau dari sampah yang membusuk, pencemaran
air akibat pembuangan limbah ke sungai dan merembesnya air lindi dari TPA
(tempat pembuangan akhir) dan limbah cair pabrik ke permukiman dan sumber air
penduduk, serta pencemaran udara akibat asap pabrik dan asap kendaraan bermotor
dan pembakaran sampah .
Pencemaran
air sungai akibat pembuangan limbah juga membawa dampak negatif pada kesehatan
manusia, terutama dengan meningkatnya penyakit diare serta biaya pengolahan air
baku untuk air minum yang terus meningkat. Bahkan seringkali terjadi, terutama
pada musim kemarau, kualitas air baku sudah tercemar berat akibatnya sulit
diolah menjadi air yang layak diminum, sehingga bahan baku air minum harus
didatangkan dari sumber yang lain.
pencemaran
logam berat di lingkungan akan berdampak padamanusia
Pengaruh
limbah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek langsung dan tidak
langsung, sebagai berikut :
1. Efek langsung; efek yang disebabkan
karena adanya kontak langsung dengan limbah tersebut. Misalnya limbah beracun,
limbah yang korosif terhadap tubuh, karsinogenik, teratogenik, dan lain-lain.
Selain itu ada pula limbah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat
menimbulkan penyakit. Limbah beracun jg akan membawa dampak langsung pada
manusia seperti keracunan bahkan kematian. limbah ini dapat berasal dari limbah
rumah tangga selain limbah industri.
2. Efek tidak langsung; pengaruh tidak
langsung ini dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran,
dan pembuangan limbah. Dekomposisi limbah biasanya terjadi secara aerobik,
dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah
habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan lindi (leachate) beserta
gas. Di dalam lindi tersebut mengandung mikroba patogen, logam berat dan zat
lainnya yang berbahaya. Selain itu efek tidak langsung lainnya dapat berupa
penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam limbah.
Penyakit
yang di akibatkan limbah sangat banyak dan dapat berupa penyakit tidak menular,
menular, potensi kebakaran, keracunan, dan lain-lain. Berikurt merupaka
beberapa penyakit yang diakibatkan baik secara langsung mauapun tidak langsung
dari limbah :
Nama
Penyakit dan pembawanya
|
Penyebab
Penyakit/Patogen
|
Bawaan
lalat : Dysenterie basillarisDysenterie amoebicaTyphus abdominalisCholeraAscariasisAncylostomiasis
|
Shigella
shigae Entamoeba histolytica Salmonella typhy Vibrio
cholerae A. lumbricoide A. duodenale
|
Bawaan
tikus/pinjal : PestLeptospirosis icterohaemorrhagicaRat bite Fever
|
Pasteurella
pestis Leptospira icterohaemorrhagica Streptobacillus monilliformis
|
Keracunan
:MetanKarbonmonoksida, DioksidaHidrogen sulfidaLogam berat, dst.
|
Sumber :
Beneson, A., 1970 dalam Soemirat, Juli, 2004
Limbah apabila
tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkab bencana, yaitu :
1. Sumber penyakit
2. Pencemaran lingkungan
3. Kematian
Lokasi dan
pengolahan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang tidak terkontrol)
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme pembawa patogen seperti
lalat dan tikus yang dapat menjangkit penyakit, misalnya bahaya kesehatan pada
manusia seperti : Penyakit diare, tifus, bahkan demam berdarah karena virus
yang berasal dari sampah dengan pengelolahan tidak tepat dapat bercampur air
minum.
Limbah rumah
tangga selain membahayangkan kesehatan manusia, limbah ini juga sangat
berpengaruh terhadap kelestarian dan lingkungan yang ada di sekitar kita.
Contoh limbah rumah tangga yaitu penggunaan sebun detergen untuk mencuci, air
cucian itu kemudian dibuang keselokan dan merembes ke air tanah, air selokan
mengalir ke sungai dan seterusnya kelaut. Karena adanya limbah-limbah rumah
tangga ini itu akan sangat membahayangkan kelestarian lingkungan disekitar yang
ada. Penguraian limbah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik.
Sistem
pengelolaan limbah terpadu dinilai tepat dan dapat diterapkan untuk memecahkan
permasalahan limbah, penanganan limbah dari segi teknologi tidak akan tuntas
hanya dengan menerapkan satu metode saja tetapi harus dengan kombinasi dari
berbagai metode yang kemudian dikenal sebagai Sistem Pengelolaan Limbah
Terpadu. Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu tersebut setidaknya mengkombinasikan
pendekatan pengurangan sumber sampah, daur ulang & guna ulang,
pengkomposan, insinerasi dan pembuangan akhir (landfilling).
Pengurangan
sumber limbah industri berarti perlunya teknologi proses yang nirlimbah serta
packing produk yang ringkas/ minim serta ramah lingkungan.Sedangkan bagi rumah
tangga berarti menanamkan kebiasaan untuk tidak boros dalam penggunaan
barang-barang keseharian. Untuk pendekatan daur ulang dan guna ulang diterapkan
khususnya pada limbah non organik seperti kertas, plastik, alumunium, gelas,
logam dan lain-lain. Sementara untuk limbah organic missal daun kering dapat
didaur ulang,salah satunya dengan pengkomposan.
Sumber : https://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/c-permasalahan-limbah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar